Meski Punya Telinga, 3 Jenis Hewan Ini Hampir Tidak Bisa Mendengar

Teman-teman, tahukah kamu bahwa ada beberapa hewan yang hampir tidak bisa mendengar? Kita pernah menemukan fakta hewan yang tidak memiliki daun telinga namun dapat mendengar dengan kemampuan unik. Hewan tersebut adalah burung hantu, ayam, lumba-lumba, dan ular. Keempat hewan ini tidak punya daun telinga namun bisa mendengar. Nah, kali ini Bobo akan mengajak teman-teman mengenal hewan-hewan yang hampir tidak bisa mendengar meskipun punya daun telinga. Yuk, simak!

1. Armadilo

Siapa yang pernah melihat penampilan fisik armadilo dari video dokumenter tentang hewan?

Armadilo (Dasypodidae) terkenal dengan cangkang di tubuhnya yang terlihat kokoh dan keras. Oleh sebab itu, namanya berarti 'si kecil berlapis baja', yang berasal bahasa Spanyol. Armadilo merupakan satu-satunya hewan yang memiliki cangkang pelindung dengan bentuk seperti ini, sehingga ia dikatakan unik. Ukuran armadilo termasuk beragam, yang terbesar disebut armadilo raksasa, panjangnya mencapai 150 sentimeter. Sedangkan armadilo terkecil dikenal dengan nama armadilo peri merah muda, yang panjang tubuhnya hanya sekitar 12 sampai 15 sentimeter. Dilansir dari a-z-animals.com, indra pendengaran hewan ini hampir dikatakan tidak ada, namun mereka tidak sepenuhnya tidak bisa mendengar. Meski tidak mendengar dengan baik, armadilo dapat bertahan hidup dengan kemampuan berlarinya yang gesit, dengan kecepatan 48 kilometer per jam. Selain itu, armadilo mengandalkan indra penciumannya yang tajam serta cakar yang besar untuk menggali makanan. Cangkang kerasnya membantu mereka untuk melindungi diri dari hewan-hewan predator. 

2. Kelas Cephalopoda

Berdasarkan taksonominya, Cephalopoda merupakan kelas hewan yang terdiri dari gurita, cumi-cumi, atau sotong. Kelompok hewan ini unik karena memiliki tentakel dan kepala yang bentuknya menonjol. Menurut penelitian yang dilakukan selama bertahun-tahun, ilmuwan menganggap hewan Cephalopoda tidak bisa mendengar dengan jelas. Namun, mereka memanfaatkan statokista untuk mendeteksi suara di bawah air. Apa itu statokista?Statokista adalah reseptor sensorik keseimbangan yang tidak memiliki fungsi pendengaran. Oleh karena itu, hewan-hewan Cephalopoda menggunakan statokista sebagai mekanisme klokea untuk mendengar. Dengan organ ini, cumi-cumi pantai dapat mendengar antara 30 sampai 500 Hz, atau dapat mendengar suara ombak, angin, dan suara terumbu. Sayangnya, pada suhu air di bawah 46,4 derajat Fahrenheit, hewan dari kelas Cephalopoda tidak dapat mendengar apapun. 

3. Tikus mol tidak berbulu

Tikus mol tidak berbulu disebut sebagai anak anjing pasir, yang berasal dari Tanduk Afrika dan wilayah Somalia. Hewan ini disebut sebagai satu-satunya mamalia yang mampu mengatur suhu tubuh mereka. Mereka juga merupakan hewan yang pandai beradaptasi, meskipun di lingkungan yang keras. Namun, tikus mol tidak memiliki pendengaran yang kuat, yang disebabkan oleh sel rambut luar yang tidak normal. Tikus mol hanya dapat merasakan atau mendengar suara dengan frekuensi rendah antara 0,5 sampai 4 kHz. 

Sumber : https://bobo.grid.id/read/083682854/meski-punya-telinga-3-jenis-hewan-ini-hampir-tidak-bisa-mendengar?page=all