Pengaruh obesitas pada anak

Hay adik-adik..
bertubuh gemuk dan gempal dengan lengan berlipat-lipat bagaikan roti sobek memang menggemaskan. Namun, sebaiknya adik-adik tidak terbuai dan abai dengan kondisi yang demikian. Adik-adik perlu mencegah kondisi tersebut sebab sudah menunjukkan terjadinya obesitas pada anak.

“Secara medis, obesitas pada anak paling sering menjadi cikal bakal diabetes, sleep apnea, masalah pada jantung dan pembuluh darah, batu empedu, GERD, perlemakan hati, asma, dan banyak lagi,” ungkap dr. Sara.

Sedangkan secara sosio-emosional, obesitas pada anak bisa menyebabkan diskriminasi. Misalnya, anak tidak diajak melakukan suatu aktivitas lantaran memiliki kondisi tubuh yang kurang mendukung.

“Secara sosio-emosional, anak dengan obesitas juga sering mendapat stereotip negatif. Misalnya, diasosiasikan malas, lamban, atau jelek,” tutur dr. Sara.

“Kalau dari sisi pengaruh akademik, penelitian mengatakan bahwa anak dengan obesitas empat kali lebih mungkin untuk memiliki masalah di sekolah. Salah satunya, sering bolos sehingga prestasi akademik menurun,” tambahnya.

Mencegah obesitas pada anak

Mencegah bahaya obesitas pada anak tidak bisa dilakukan dengan cara sembarangan, sebagaimana dikatakan spesialis kedokteran olahraga di RS Mitra Kemayoran dan Direktur Slim and Health Sport Centre Jakarta, dr. Michael Triangto, SpKO.

“Mengatasi obesitas pada pasien dewasa adalah dengan mengurangi asupan kalori melalui diet dan aktivitas fisik. Namun, hal ini tidak dapat langsung diaplikasikan pada anak, karena mereka bukan miniatur orang dewasa. Oleh sebab itu, perlu disiapkan strategi khusus untuk mengatasi kasus obesitas pada anak,” katanya.

Lebih lanjut, dr. Michael mengatakan bahwa strategi khusus yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Mengubah pola makan yang ada. 
Bukan dengan diet ketat semata, karena anak membutuhkan gizi yang seimbang supaya bisa memiliki tumbuh kembang yang optimal.

Meningkatkan aktivitas fisik dalam bentuk permainan. 
Cara ini bertujuan untuk menjaga motivasi anak agar tetap mau melakukan aktivitas fisik, karena latihan yang dilakukan adalah bagian dari permainan dan bukan olahraga seperti orang dewasa.

Meningkatkan motivasi melalui pendidikan yang mampu dipahami anak, agar ia tetap mau melakukan diet seimbang dan aktivitas fisik secara teratur.

Langkah-langkah tersebut juga menjadi landasan akan pentingnya mencegah obesitas pada anak, karena jika anak telanjur mengalami obesitas maka pengobatan yang harus dijalani membutuhkan waktu, tenaga, kesabaran, dan dana yang tidak sedikit. Jadi, yuk, lakukan upaya untuk mencegah obesitas pada anak sejak dini.